Jakarta: Peneliti mengungkapkan teori baru dari kematian sang legenda Bruce Lee. Aktor bela diri asal Hong Kong itu meninggal dunia pada 20 Juli 1973 lalu.
Kala itu Lee disebut meninggal dunia karena Edema Serebral atau pembengkakan otak. Berdasarkan penelitiannya, diketahui Bruce Lee meninggal dunia karena terlalu banyak mengkonsumsi air. Ginjal Bruce Lee disebut tidak mampu untuk mengeluarkan kelebihan air.
Dikutip dari Variety, penelitian itu dilakukan oleh sekelompok spesialis ginjal di Spanyol. Hasil penelitian itu diterbitkan dalam Clinical Kidney Journal
Pemain film Enter The Dragon itu mengidap edema serebral karena hiponatremia atau keadaan kadar natrium dalam darah terlalu rendah.
\”Dengan kata lain kami mengusulkan bahwa ketidakmampuan ginjal untuk mengeluarkan kelebihan air membunuh Bruce Lee,\” papar tim penelitian.
Kebiasaan Bruce Lee meminum air berlebih juga sempat diutarakan oleh sang istri, Linda Lee Cadwel.
\”Kami menyarankan fakta ketika asupan air berlebih diperhatikan sebagai aktivitas biasa yang mungkin telah dilupakan mengingat keadaan luar biasa, berarti itu memang terasa lebih tinggi daripada asupan orang lain pada hari kematian Lee,\” lanjutnya.
Bahkan di hari kematiannya, Bruce Lee disebut mengkonsumsi ganja yang menyebabkan haus.
\”Sebagai kesimpulan, kami berhipotesis bahwa Bruce Lee meninggal karena suatu bentuk spesifik dari disfungsi ginjal: ketidakmampuan mengeluarkan cukup air untuk mempertahankan homeostasis air, yang terutama merupakan fungsi tubular,\” jelas penelitian tersebut.
\”Ironisnya, Lee membuat terkenal kutipan \’Be water my friend\’ (jadilah air, kawanku), tetapi kelebihan air akhirnya membunuhnya,\” lanjutnya.
Bruce Lee meninggal dunia pada usia 32 tahun. Jenazahnya dimakamkan di Lake View Cemetery, Washington, Amerika Serikat.
Dilansir : medcom.id