Sosok Sutradara Andibachtiar Yusuf memang tidak bisa lepas dari dunia film dokumenter. The Jak dan The Conductors adalah dua dokumenter awal pria yang karib disapa Ucup di industri film.
Kini, sang maestro dokumenter menggarap proyek terbarunya berjudul Hijrah ke Timur yang akan mulai diproduksi pada akhir Oktober 2020.
Film dokumenter Hijrah ke Timur menceritakan sosok Hijrah Saputra, laki-laki dengan tampilan nyentrik dan ciri khas rambut gondrong, melakukan perjalanan jauh dari Jakarta menuju Sorong, Papua. “Film ini mengangkat kisah tour guide bernama Hijrah Saputra untuk mengenal Indonesia lebih dalam.
Nantinya Hijrah akan melewati ribuan pulau terlebih menempuh jarak di tengah pandemi,” kata Andi di live IG Media Indonesia Nunggu Sunset bertajuk #HijrahkeTimur, Selasa (29/9). Jarak yang akan ditempuh Hijrah sekitar 5.871 km dan akan menembus 4.000 pulau dan berjumpa ribuan kultur serta budaya.
Dokumenter ini juga bertujuan untuk mencari hal-hal yang belum pernah diketahui. Nantinya, dokumenter ini akan dibagi lagi dan membentuk series, karena akan banyak budaya Indonesia yang digali.
Andi membocorkan sedikit tema dokumenter yang akan digarapnya bersama Hijrah seperti budaya pembuatan alkohol yang berbeda-beda setiap daerah yang kemudian menjadi ritual di sebagian daerah sekaligus menjadi penolakan karena agama. “Indonesia ini punya banyak tradisi seperti tradisi jawara dari berbagai daerah dan berharap bisa merekam budaya pernikahan di setiap daerah, tapi karena adanya pandemi gak yakin juga, kalau dapat ya kita ambil (gambarnya),” ujarnya.
Sejauh ini, persiapan sudah di tahapan finalisasi cerita dan penetuan tema series. Tim produksi akan dibagi menjadi 2, namun yang akan terus mendampingi Hijrah di perjalanan hanya 1 tim. Sayanganya Andi tidak menyebutkan secara detail jumlah kru di setiap tim dan tugas dari tim-tim tersebut. Persiapan Hijrah Saputra melakukan perjalanan jauh dari Jakarta ke Sorong Papua dengan rajin berlatih fisik.
“Seminggu lari 3 kali, mencoba komunikasi dengan banyak orang di daerah-daerah agar perjalanan lancar,” ungkap Hijrah. “Harapannya bisa membuka mata masyarakat terkait daerah-daerah yang belum terlihat dan melihat lagi tradisi-tradisi di berbagai daerah,” tuturnya.