Sebagai sineas dengan pengalaman tak terbatas di perfilman Indonesia, Ifa Isfansyah berkomitmen untuk mendorong regenerasi perfilman. Hal ini mendorong Ifa mendirikan lembaga pendidikan bernama Jogja Film Academy (JFA).
Kebangkitan industri film membawa semakin banyak pekerja film ke dunia perfilman Indonesia, membuka lapangan kerja secara besar-besaran. Dengan program studi D3 produksi film, JFA merupakan akademi industri perfilman pertama di Indonesia.
\”Jogja Film Academy berkomitmen untuk menjawab tantangan baru di zaman baru dunia perfilman, berkomitmen untuk terus melahirkan bakat-bakat baru pembuat film dengan didukung pengajar yang merupakan praktisi pembuat film profesional. Prestasi yang telah dicetak oleh pengajar merupakan energi besar untuk mahasiswa Jogja Film Academy,\” kata Ifa Ifansyah.
Baca juga : Mo Sidik Debut Sebagai Produser Film Horor Lewat Legend of Calon Arang
Ifa bekerja sama dengan beberapa profesional industri film. Produser yang pernah meraih Piala Citra antara lain Lulu Hendra (Film Pendek Terbaik 2014), Wahyu Utami Wati (Film Pendek Terbaik 2017), Tony Trimarsanto (Film Dokumenter Terbaik 2014), Krisna Purna (Editing Terbaik 2015) dan Akhmad Fesdi Anggoro (editor foto terbaik 2022) dan Ifa Isfansyah sendiri.
\”Jogja Film Academy tidak hanya fokus dalam mengembangkan mahasiswanya, tetapi juga sekaligus mempunyai program untuk alumni-alumni terbaiknya. Jogja Film Academy mempunyai program JFA Talent Project yang merupakan program fasilitasi pendanaan untuk merangsang alumni memproduksi karya film terbaiknya,\” katanya.
Baca juga : Delegasi Sineas Indonesia Bawa Karya Terbaik ke Cannes Film Festival 2023
Albertus Nico Wicaksono, mahasiswa JFA Student of the Year 2019, banyak meraih penghargaan diantaranya Juara 2 Festival Film Bulanan Kemenparekraf 2023 dan berkesempatan mengikuti Marche Du Cinema pada Festival Film Cannes 2023.
\”JFA Talent Incubator akan memfasilitasi dukungan pendanaan dan bantuan pendampingan produksi film cerita panjang terpilih dengan dukungan hingga Rp500 juta di setiap projectnya. Sedangkan JFA Film Fund berupa pendanaan hingga Rp50 juta rupiah yang berkontribusi pada pertumbuhan dan perkembangan bakat alumni setiap tahunnya agar film yang diinisiasi oleh alumni mempunyai kemungkinan untuk diproduksi,\” tutup Ifa.