Marcel Radhival atau Pesulap Merah dilaporkan terkait ujaran kebencian oleh pihak dukun. Tak takut dengan laporan tersebut, justru Pesulap Merah menantang pihak dukun yang melaporkannya ke polisi itu untuk melakukan pembuktian santet.
\”Kalau sama saya simpel sebenarnya, ayolah dukun-dukun siapapun di Indonesia kalau berani. Kalau emang laki nih, pembuktian ilmunya sama saya,\” kata Pesulap Merah di Polres Metro Jakarta Selatan.
\”Pembuktian kalau saya. Karena kalau saya, haduh itu mah sama anak TK aja dah. Kalau sama saya pembuktian aja,\” tambah sang pesulap merah.
Bahkan Marcel Radhival akan menutup channel YouTubenya jika pembuktian itu benar.
\”Kalau emang ada satu ilmunya dipraktekkan saya nggak bisa bongkar rahasianya, saya menyatakan kalah. Saya akan berhenti dan tutup chanel saya lho. Tapi dari dulu ngeles-ngeles katanya bisa nangkep jin dalam botol, kalau bisa di oplos, saya mau mabuk jin. Saya gituin, malah ngomel. Buktiin dong kalau emang bisa,\” beber Marcel.
Marcel mengaku tidak kenal dengan pelapor yang bernama Agustiar. Namun, ia mengungkapkan guru Agustiar pernah melakukan pembuktian dengan dirinya tetapi kalah debat.
\”Agustiar nggak tahu itu siapa. Katanya sih murid yang berinisial R itu. Dukun tua ada yang pernah pembuktian sama saya, adu debat tapi kalah. Jadinya koar-koar pembuktian lah,\” ungkapnya.
Sementara itu, Agustinus Nahak selaku pengacara Marcel Radhival mengatakan, kepada para dukun untuk menyantet kliennya secara terbuka. Jika hal itu benar terjadi, Marcel akan membelikan apapun yang dukun mau.
\”Silahkan, malam ini coba lah santet si Marcel. Kalau besok dia Tumbang,\” kata Agustinus.
\”Kalau tumbang karena santet, saya beliin apa yang dukun itu mau,\” timpal Marcel Radhival.
Agustinus juga menegaskan bahwa yang disampaikan Marcel selama ini adalah edukasi. Bahkan Marcel pun kini telah memiliki PT. sehingga jika laporan dari dukun tidak benar, pihak Marcel akan mengambil langkah hukum.
\”Sekarang ada LSM dukun, lalu mewakili seluruh dukun Indonesia. Pertanyaan saya kalau memang mewakili, mana surat kuasanya? Kita bicara hukum, buat yang selalu koar-koar, kami akan mengambil langkah hukum ketika tidak terbukti. Ini sampai dibawa ke SARA. Jadi saya minta kepada polisi profesional, kami kooperatif kok,\” beber Agustinus Nahak.