Jakarta: Pandemi korona ikut berdampak pada banyak sektor, termasuk industri musik Tanah Air. Panggung musik banyak yang batal digelar dan belum diperbolehkan sehingga musisi tidak memiliki penghasilan.
Kondisi itu dialami banyak musisi, termasuk Dipha Barus. Situasi itu pun diakui Dipha sempat membuatnya terpukul, terlebih ketika awal-awal pandemi korona menerjang Indonesia. Tak ada yang bisa dia lakukan selain menerima keadaan.
“Penghasilan sumber utamanya dari manggung. Itu dua bulan gue down. Jadi kaya secara mood juga enggak bisa. Tapi akhirnya caranya melalui situasi pandemi ini ya belajar menerima dan belajar step back. Tidak gampang. Tapi itu pelajaran berharga dari 2020 ini,” kata Dipha Barus dalam acara Ngobrol Asyik (Ngobras) bersama Medcom.
Dipha bersyukur mendapat dukungan penuh dari labelnya di Amerika, Ultra Records. Selama tidak ada jadwal manggung, Dipha pun fokus membuat dan menjadi produser musik. Dia juga merilis lagu berjudul Down hasil kolaborasi dengan Cade.
“Sekarang semua pekerjaan produsernya lebih banyak lagi. Dikontrak sama Ultra akhir tahun kemarin. Jadi ngomong ke Ultra, karena enggak ada gigs, jadi shifting bisnis yang kita lakukan di Asia adalah sebagai produser. Akhirnya dicariin kliennya sama mereka,” terangnya.
Perlahan tapi pasti, industri pertunjukkan beradaptasi dengan kerap menggelar konser virtual. Dipha pun beberapa kali menyiarkan aksi panggungnya di media sosial. Namun, itu semua dirasakan Dipha tak bisa menggantikan konser di depan banyak orang seperti dulu.
“Sekarang lagi buat karya terus karena enggak tahu kapan manggung lagi. Beberapa kali sempat rutin di medsos. Ada beberapa festival di luar negeri (konser virtual). Sudah tiga kali. Tapi gue kangen manggung beneran,” ucapnya.