Jakarta: Istri Presiden Amerika Serikat terpilih 2020, Jill Biden, bukan wanita biasa. Ia merupakan profesor bahasa Inggris di Northern Virginia Community College. Meskipun segera menjadi wanita nomor satu di Amerika, ia memilih tetap mengajar.
Dikutip dari The Oprah, dalam pidato pertamanya sebagai Presiden AS terpilih, Joe Biden berteriak kepada semua pendidik yang mendengarkannya. “Anda akan memiliki salah satu dari (profesi) Anda sendiri di Gedung Putih dengan ibu negara.”
“Jill adalah seorang ibu, ibu militer, dan pendidik. Dia telah mengabdikan hidupnya untuk pendidikan, tetapi mengajar bukan hanya apa yang dia lakukan, tetapi tentang siapa dia,” lanjut Joe.
Jill telah mengajar selama tiga dekade. Bukan waktu yang singkat. Di akhir tahun 70-an, selama tahun-tahun awal hubungannya dengan Joe, Jill memulai kariernya selama 30 tahun di bidang pendidikan.
Dia mengajar menulis di sekolah menengah atas dan perguruan tinggi komunitas. Kemudian, mendapatkan dua gelar master dan doktor dalam bidang pendidikan dari University of Delaware pada 2007.
Dikutil dari The Washington Post, dia masih mempertahankan pekerjaan sebagai pengajar di Northern Virginia Community College di departemen bahasa Inggris. Namun, sempat mengambil jeda mengajar saat suaminya mengikuti kampanye Pilpres AS. Itu lah pertama kalinya dia istirahat mengajar sejak tahun 1981.
Tetapi, jangan mengira bahwa gelar sebagai ibu negara Amerika Serikat akan menghentikan kariernya. Sebab, dalam sebuah wawancara dengan CBS, Jill mengungkapkan pernyataan tegasnya.
“Jika kita sampai di Gedung Putih (Joe menjadi presiden), saya akan terus mengajar. Saya ingin orang menghargai guru dan mengetahui kontribusi mereka serta mengangkat profesinya,” jelas Jill.
Bahkan, untuk meyakinkan pernyataannya di tengah publik, di kelas tempat dulu ia mengajar sekolah menengah (di tahun 90-an), Jill mendeklarasikan tekadnya tentang kepedulian dirinya dan Joe bagi ketentraman masyarakat.
“Tujuan Joe selalu mendorongnya ke depan. Kekuatan keinginannya tak terbendung. Dan keyakinannya tidak tergoyahkan, karena tidak ada pada politisi atau partai politik atau bahkan pada dirinya sendiri. Itu ada dalam pemeliharaan Tuhan. Imannya ada padamu, di dalam kita semua,” pungkasnya.