Jakarta: Blackpink mengadakan konferensi pers online untuk film dokumenter Netflix mereka. Film ini menceritakan kisah perjalanan Blackpink hingga cepat terkenal sejak debut mereka pada tahun 2016.
Film yang disutradarai oleh Caroline Suh ini akan menampilkan cuplikan grup yang belum pernah dilihat sebelumnya. Cerita di balik layar dari kehidupan asrama grup dan acara di belakang panggung, akan dibahas. Terdapat juga wawancara mendalam dengan masing-masing anggota Blackpink.
“Sebenarnya, saya tidak tahu apa-apa tentang K-pop, tapi saya mengetahuinya melalui keponakan saya yang merupakan penggemar beratnya. Saya juga tidak tahu banyak tentang Blackpink, tetapi saya bertanggung jawab atas film dokumenter ini,” ujar Caroline Suh dikutip dari Soompi.
Sebagai orang Korea-Amerika yang sangat tertarik dengan Korea, Caroline mencari semua data tentang Blackpink. Setelah itu, ia menyadari bahwa mereka jauh lebih keren daripada dirinya, dan ia sangat menikmati bekerja dengan mereka.
“Seseorang bertanya kepada saya apa bagian tersulit dari proses ini, tetapi saya sebenarnya menganggapnya sangat menarik dan menyenangkan,” tambahnya.
Menurut Jennie, timnya selalu bertanya-tanya apa cara terbaik untuk berbagi perjalanan mereka. Tetapi, melalui kesempatan yang baik, mereka pun bisa bertemu dengan Caroline Suh.
“Setelah berbicara dengannya, kami menjadi percaya diri. Film dokumenter ini akan dirilis dengan cara yang menarik, jadi saya harap waktunya segera tiba,” tutur Jennie.
Sementara itu, Netflix memiliki koleksi dokumenter yang terus bertambah yang melibatkan artis. Blackpink merupakan artis wanita keempat yang terlibat dengan Netflix setelah Taylor Swift, Beyonce, dan Lady Gaga.
“Merupakan suatu kehormatan untuk berada di samping artis global itu. Kami berempat terus bekerja keras, dan kami akan melakukan semua upaya kami kepada Anda,” Ji Soo.
Film dokumenter ini menampilkan perjalanan Blackpink dari masa trainee mereka hingga menjadi bintang global saat ini. Jennie menjelaskan bahwa ini adalah pengalaman baru bagi mereka untuk melihat masa lalu yang telah dilupakan.
“Kami telah berada di kehidupan glamor menuju ketenaran. Tetapi kali ini, kami ingin mengabadikan kehidupan sehari-hari kami, dan menurut saya Blink (nama fandom) telah menunggu saat ini,” ucap Jennie.
“Kami ingin menceritakan kisah kami dengan jujur, jadi kami masing-masing berbicara dalam bahasa yang paling nyaman bagi kami. Jenny dan saya dibesarkan di negara asing, jadi kami berbicara dalam bahasa Inggris, dan Lisa berbicara bahasa Thailand. Kami berbicara dalam banyak bahasa, dan saya pikir keragaman mewakili kami,” tambah Rosé.
Blackpink juga mengatakan, melalui film dokumenter ini mereka dapat mengingat masa-masa trainee mereka. Ketika ditanya apa yang ingin mereka katakan kepada diri mereka sendiri jika kembali ke masa itu, Jennie ingin mengatakan pada diri sendiri untuk menikmati momen ketika dirinya menjadi trainee.
Ia mengaku bahwa saat itu dirinya tidak tahu bagaimana cara menikmati momen, karena sangat ingin melakukan semuanya dengan baik selama evaluasi bulanan. Karena hari-hari itu, mereka bisa melakukannya dengan baik hingga Blackpink bisa seperti saat ini.
“Sejak kami remaja, kami saling membuka perasaan, jadi kami hampir seperti keluarga. Itulah mengapa saya merasa kami dapat berkomunikasi dengan lancar tentang pekerjaan,” kenang Jennie.
“Saat mengerjakan proyek ini, kami bisa menjadi lebih dekat saat kami mengingat sisi lucu dan kekanak-kanakan kami yang telah kami lupakan. Ini juga membuat kami lebih memikirkan masa depan,” akunya.