Penyakit mulut dan kuku (PMK) yang tengah menyerang hewan seperti sapi dan kambing menimbulkan keresahan. Banyak orang bertanya apakah daging dari hewan yang terinfeksi aman untuk dikonsumsi atau tidak.
Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa sebagian daging yang terinfeksi masih bisa dikonsumsi, terkecuali bagian tertentu seperti mulut, jeroan, lidah yang dinilai tidak layak makan.
Dokter spesialis gizi dan nutrisi di RS Siloam, Inge Permadhi mengatakan bahwa pada dasarnya, PMK tak memberikan pengaruhnya terhadap kandungan gizi dalam daging yang dikonsumsi.
Menurut Inge, rekomendasi yang menyebutkan bahwa daging tersebut masih bisa dikonsumsi dibuat berdasarkan pada gizi dan protein yang dinilai masih aman.
\”Tidak terpengaruh. Gizi dan protein hewani dari hewan yang terkena PMK itu tidak akan berkurang, maka dikeluarkan-lah rekomendasi bisa dikonsumsi bagian tertentu saja,\” kata Inge.
Meski demikian, Inge menyarankan masyarakat untuk waspada dan mencari tahu terlebih dahulu apakah bakteri tersebut bisa hilang saat dilakukan proses pemanasan, yang dalam hal ini adalah memasak.
Inge juga menyarankan agar masyarakat memasak daging hewan dengan matang agar berbagai bakteri dan virus bisa benar-benar mati, apalagi di tengah merebaknya PMK.
\”Kalau dimasak rendang atau dibuat sop yang butuh proses memasak lama, saya pikir masih bagus ya, tidak apa-apa. Tapi kalau dibakar, dibuat steak atau sate itu masih khawatir karena tidak tahu penyakit ini penularan ke manusia bagaimana,\” kata dia.
Hal sama juga diungkap oleh ahli gizi Irtya Qiyamulail. Kata dia, organ-organ tertentu pada hewan yang terpapar PMK memang masih bisa dikonsumsi karena tidak mengurangi esensi kandungan gizi pada daging tersebut.
\”Penularan terhadap manusia juga belum bisa dipastikan dan proses pemasakan dapat membunuh virus penyebab PMK ini,\” kata dia.
Dilansir dari: cnnindonesia.com