Jakarta: Teh merupakan minuman favorit yang memiliki banyak manfaat. Selain mampu meningkatkan suasana hati, teh juga dipercaya bisa meningkatkan kinerja otak.
Menurut sebuah studi baru oleh National University of Singapore (NUS), peminum teh reguler memiliki fungsi kognitif yang lebih baik dibandingkan dengan peminum non-teh.
Melansir Bustle, minum teh setiap hari dapat mengurangi risiko penurunan kognitif hingga 50 persen pada orang tua. Secara khusus, kebiasaan minum teh dapat bermanfaat bagi otakmu seiring bertambahnya usia.
Lebih lanjut, dalam sebuah penelitian yang diikuti oleh 36 peserta berusia 60 tahun ke atas. Peneliti mengumpulkan data tentang gaya hidup, kesehatan, dan kesejahteraan psikologis peserta. Para peserta juga harus menjalani tes neuropsikologis dan magnetic resonance imaging (MRI).
Setelah menganalisa kinerja kognitif dan hasil pencitraan peserta, peneliti menemukan bahwa seseorang yang mengonsumsi teh, baik teh hijau, teh oolong, atau teh hitam setidaknya empat kali seminggu selama sekitar 25 tahun memiliki daerah otak yang saling berhubungan dengan cara yang lebih efisien.
“Ambil analogi lalu lintas jalan sebagai contoh, anggap wilayah otak sebagai tujuan, sementara koneksi antar wilayah otak adalah jalan. Ketika sistem jalan lebih terorganisir, pergerakan kendaraan dan penumpang lebih efisien dan menggunakan lebih sedikit sumber daya,” ujar Dr. Feng Lei, asisten profesor di Departemen Kedokteran Psikologis Fakultas Kedokteran NUS Yong Loo Lin.
“Demikian pula ketika koneksi antar daerah otak lebih terstruktur, proses informasi dapat dilakukan dengan lebih efisien,” terangnya.
Tentu, itu bukan manfaat kesehatan langsung dan membutuhkan komitmen waktu yang cukup intensif, Namun, jika kamu konsisten melakukannya, mungkin kamu akan mendapatkan manfaat ajaib di masa mendatang.
“Efek positif dari minum teh secara teratur adalah hasil dari peningkatan organisasi otak yang dihasilkan dengan mencegah gangguan pada koneksi antar wilayah,” lanjutnya.
Di samping itu, manfaat teh bagi kesehatan juga tidak terbatas pada otak saja. Menurut Harvard Health, teh hijau mengandung zat kimia tingkat tinggi yang dikenal sebagai polifenol. Sementara teh hitam dan merah mengandung polifenol, tetapi dalam kadar yang lebih rendah.
Polifenol adalah antioksidan, ia menetralkan bahan kimia bermasalah yang dikenal sebagai oksidan dan mungkin mencegah penyakit kardiovaskular. Lalu ada efek pengatur gula darah dari polifenol, yang bisa menghasilkan risiko diabetes yang lebih rendah.