Jakarta: Kamu mungkin pernah mendengar bahwa tidur dalam keadaan gelap akan membantu kamu untuk terlelap. Namun ternyata studi menunjukkan bahwa ada beberapa lampu yang justru bisa membuat tidurmu terasa lebih nyenyak.
Dikutip dari Healthline, siklus tidur-bangun alami tubuh kamu sebagian besar dikendalikan oleh hormon yang disebut melatonin. Fotoreseptor khusus di mata kamu mengirimkan informasi kembali ke otak dan memengaruhi produksi melatonin kamu.
Tinjauan studi tahun 2017 menemukan bahwa reseptor ini paling sensitif terhadap cahaya dengan panjang gelombang sekitar 450 hingga 480 nanometer (nm). Bagi kebanyakan orang, cahaya ini tampak biru.
Masih ada sejumlah penelitian terbatas yang meneliti efek warna terang lain pada siklus tidur. Namun, ada beberapa bukti bahwa warna-warna hangat bisa membantu kamu lebih cepat tertidur daripada warna-warna dingin.
Warna yang dapat membantu kamu tidur
Hingga saat ini, sebagian besar penelitian yang meneliti jenis lampu terbaik untuk merangsang tidur telah dilakukan pada hewan pengerat. Namun, karena hewan pengerat aktif di malam hari dan buta warna, sulit untuk menarik kesimpulan dari penelitian ini.
Penelitian terbatas pada manusia menunjukkan beberapa bukti bahwa lampu merah dapat membantu merangsang tidur. Ada juga beberapa bukti bahwa preferensi individu juga berperan.
Karena cahaya merah muda terdiri dari kombinasi gelombang cahaya merah dan ungu, ini juga bisa bermanfaat secara teori. Namun, tidak ada penelitian yang mendukung klaim tersebut saat ini.
Lampu berwarna merah
Warna yang mendekati merah pada spektrum cahaya diduga dapat merangsang produksi melatonin. Namun, saat ini, diperlukan lebih banyak penelitian untuk mendukung teori ini.
Sebuah studi kecil meneliti efek dari 30 menit terapi lampu merah malam hari pada kelompok yang terdiri dari 20 pemain bola basket perempuan. Para peneliti menemukan bahwa setelah 14 hari, peserta yang menerima terapi cahaya meningkatkan kualitas tidur dan tingkat melatonin mereka secara signifikan dibandingkan dengan peserta yang tidak terpapar cahaya.
Satu studi tahun 2017 pada tikus menemukan bahwa cahaya merah pada intensitas 10 lux atau lebih tinggi berpotensi menyebabkan tidur. Para peneliti mencatat bahwa cahaya di bawah 10 lux tidak berpengaruh.
Warna sesuai selera kamu membantu tidur
Studi tahun 2017 lainnya menemukan bahwa bukti bahwa selera individu juga berperan dalam menentukan cahaya warna mana yang terbaik untuk membuat mereka tertidur. Dalam studi tersebut, peneliti menjalankan dua eksperimen berbeda.
Pada percobaan pertama, peserta disinari cahaya putih, warna acak, atau warna pilihan mereka sendiri. Para peneliti mengamati bahwa peserta yang terpapar warna cahaya pilihan mereka tertidur lebih cepat secara signifikan.
Pada percobaan kedua, para peneliti juga memasukkan kelompok yang hanya terpapar kegelapan. Sekali lagi, para peneliti menemukan bahwa kelompok yang terpapar warna pilihan mereka tertidur secara signifikan lebih cepat daripada peserta di kelompok lain.
Jadi mungkin bila kamu masih punya masalah tidur, kamu mungkin bisa mencoba lampu berwarna merah atau yang sesuai dengan seleramu. Dengan ini, tidurmu mudah-mudahan bisa lebih cepat dan nyenyak.
Dilansir dari: medcom.id