Jakarta: Pendiri Band Metal Rotor, Irvan Sembiring, dikabarkan meninggal dunia. Kabar ini diumumkan oleh Pengamat Musik Adib Hidayat melalui media sosial miliknya.
\”Berita duka Irvan ROTOR Sembiring wafat. Informasi baru saya dapatkan dari @OddieOctaviadi,\” cuit Adib di Twitternya.
Adib mengumumkan kabar tersebut sembari mengenang kejayaan band Rotor. Ia juga menyampaikan belasungkawa.
\”Tahun 1993 ROTOR membuka konser @Metallica di Lebak Bulus, Jakarta. Debut album mereka \”Behind the 8th Ball\” (Airo) baru saja dirilis ulang @Elevation77 dalam format vinyl. Selamat jalan Bung Irvan Sembiring,\” tulis Adib.
Hingga kini, belum ada kabar terbaru terkait penyebab kematian Irvan. Di sisi lain, band Rotor baru saja merilis ulang album mereka yang paling ikonik, yakni \”Behind the 8th Ball\”, dalam format piringan hitam alias vinyl, pada 9 Januari 2021.
Nama band beraliran thrash metal yang berdiri pada tahun 1991 ini semakin meroket setelah sukses menjadi supporting act konser Metallica. Tepatnya, selama dua hari berturut-turut di stadion Lebak Bulus, Jakarta Selatan, pada tahun 1993. Rotor juga sempat masuk nominasi untuk penghargaan bidang Solo, Duo/Grup Metal AMI Award 2013.
Sebelumnya, Rotor merilis kembali tiga album dan video klip di bawah Warner Music Indonesia lewat platform streaming. Kala itu, Irfan Sembiring menjadi satu-satunya personel Rotor yang tersisa.
Rotor kembali merilis albumnya di paltform streaming. Album yang dirilis di bawah naungan WMI yaitu, Eleven Keys (1996), New Blood (1996), Menang (1997). Rotor juga membuat satu buah video klip dari album terakhirnya berjudul \”Diplomasi Gila\” yang dirilis pada 18 Maret 2019.
Banyaknya pembajakan CD Album Rotor membuat Irvan merasa tanggung jawabnya belum selesai sehingga harus bertindak. Namun, di sisi lain dia juga ingin orang-orang tetap mendengarkan lagu Rotor.
\”Pertimbangan itu ada pas konsultasi sama beberapa teman. Kalau misalkan banyak dibajak albumnya kasihan (fans) juga yang mau dengar harus usaha lebih,\” ucap Irfan Sembiring yang dijumpai di di Kantor WMI Jakarta, Sabtu, 16 Maret 2019.
\”Dan memang kita enggak pernah rilis apa pun sebelumnya selain kaset waktu itu,\” lanjut Irvan dengan tawa.
Irvan sempat memutuskan berhenti dari band dan memulai hidup yang baru dengan mendalami agama. Beberapa tahun belakangan pun diisi dengan menjadi penceramah dari masjid ke masjid. Namun hal tersebut tidak membuatnya alergi dengan bermusik dan tetap menjalani keduanya beriringan.
\”Sebagai awam, gue tidak berhak mengharam-haramkan musik. Kalau emang loe merasa musik haram ya loe coba dulu saja jalani yang halal dengan benar, baru lo urusin yang haram,\” ujar Irvan.
Dilansir dari: medcom.id