Jakarta: Nur Alam alias Jawa menangis kencang ketika bertemu Rian Ekky Pradipta. Vokalis band D’Masiv itu sengaja mendatangi Jawa untuk melihat langsung talenta gadis yang dulu sempat viral di dunia maya tersebut.
Tiga tahun lalu Jawa pernah viral setelah aksinya bermain biola menuai pujian pengguna internet. Di usianya yang masih 9 tahun kala itu dia fasih bermain biola dengan membawakan musik klasik. Meski dulu sempat ada yang menawarinya beasiswa, nasib Jawa tidak banyak berubah.
Dia masih hidup dalam kemiskinan. Jawa membantu orangtuanya berdagang rujak cingur sembari terus berlatih biola. Hal itulah yang membuat Rian tergerak menemui Jawa. Dia ingin membantu dan mengembangkan bakat bermusik Jawa.
“Selain hidup sangat miskin, Jawa ternyata juga berprestasi di dunia pendidikan karena bisa bersekolah melalui jalur prestasi. Ia juga memiliki talenta bermain biola yang sangat apik. Itu sebabnya, saya pribadi tergerak ingin membantu dia melalui Yayasan Jangan Menyerah Indonesia. Jawa ini salah satu sosok anak negeri berbakat yang harus diperhatikan dan dibantu lebih serius lagi,” kata Rian dalam keterangan tertulisnya.
Menurut ayah Jawa, Sugeng, sang anak memang sangat mengidolakan Rian. Karena itulah, dia tak bisa menutupi rasa haru ketika disambangi oleh sang idola.
“Jawa ini biasa belajar dan mendengar lagu klasik, Mas Rian. Tapi enggak tahu kenapa, dia suka sekali dengan lagu Mas Rian. Lagunya Mas Rian yang Jangan Menyerah,” ujarnya.
Rian sempat diajak melihat kondisi tempat tinggal Jawa yang cukup mengenaskan dan sempit. Rumah yang berada di Surabaya itu sempat membuat Rian mengenang masa lalu.
“Saya juga dulu berangkat dari rumah seperti ini. Lebih kecil bahkan. Saya juga dulu berangkat dari nol, dari minus bahkan. Tapi saya juga tak pernah menyerah, dan lihat saya sudah sampai di posisi ini. Saya pun ingin Jawa juga untuk jangan menyerah. Kamu bahkan bisa lebih sukses dibanding saya kelak,” jelas Rian.
Rian pun berjanji akan mewujudkan impian Jawa menjadi musisi internasional hingga bermain musik klasik di panggung Eropa. Jawa sempat sangat dekat untuk mewujudkan impian tersebut, namun terganjal masalah pengurusan paspor dan biaya lainnya. Selain itu, Rian bertekad membantu pendidikan formal Jawa. Keluarga pun mempercayakan Jawa kepada Rian.
“Saya hanya ingin Jawa diurus Mas Rian saja. Saya percayakan anak saya ke Mas Rian,” kata Sugeng yang sehari-harinya juga berprofesi sebagai perupa.
Discussion about this post