Jakarta: Band rock asal Bandung Muchos Libre merilis singel baru di ujung 2020. Singel berjudul Butaneko ini menceritakan seekor babi ternak yang pada umumnya akan berakhir menjadi daging olahan. Secara absurd, sang babi dalam lagu ini digambarkan memilih menjadi kucing agar tidak berakhir di penjagalan.
Butaneko diambil dari kata “buka” yang berarti babi dan “neko” yang berarti kucing.
“Butaneko” sendiri juga kata umpatan yang sering dilontarkan Bagongtempur (vokal) dan teman-temannya di Jepang, untuk menggambarkan sifat orang malas.
“Butaneko adalah metafora kehidupan manusia dibanyak kalangan, begitu banyak orang didikte untuk menjadi dokter, professor, pengusaha sukses ataupun staff pemerintahan atas keinginan orang tua-nya atau oleh lingkungan sekitarnya. Sehingga banyak orang tidak diberikan kesempatan untuk memilih menjadi sesuatu yang sejalan dengan hatinya,” kata sang vokalis.
Lirik lagu Butaneko sendiri sebenarnya sudah cukup lama ditulis, yaitu pada 2016, saat Bagongtempur belajar bahasa Jepang dasar. Video musik Butaneko dibuat dengan pendekatan animasi oleh Korongmentah dan Bagongtempur. Video musik dikerjakan di masa pandemi, terinspirasi dari anime berjudul Ping-Pong.
Muchos Libre terdiri dari Bagongtempur (vokal), Korongmentah (vokal), Hilman Hakim Nugroho (drum), Nizar Oktriyadi (bass), Ardian Aziz Oktriyana (gitar), dan Rizky Varama (gitar). Band ini terbentuk di tahun 2010, memiliki ciri khas aksi panggung dua vokalis bertopeng Luchador.