Sahabat-sahabat dari Taylor Hawkins mengungkapkan fakta baru bahwa drummer band rock Foo Fighters itu merasa tidak nyaman dengan intensitas jadwal tur grup setelah pandemi covid-19 mereda.
Melansir NME, sang drummer yang ditemukan dalam keadaan tidak benyawa di kamar hotelnya di Bogota, Kolombia pada 25 Maret lalu disebut telah menceritakan kekhawatirannya kepada vokalis Foo Fighters, Dave Grohl dan beberapa rekannya.
Berdasarkan laporan yang dibuat oleh Rolling Stone, Hawkins merasa ragu-ragu kembali melakukan tur keliling dan tidak yakin bisa menjadi anggota tetap jika Foo Fighters terus melakukan tur dengan laju seperti ini.
\”Dia sudah curhat kepada Dave (Grohl) dan, iya, dia bilang kepadaku kalau dia, \’Tidak bisa melakukan ini lagi\’, itu persis kata-katanya.\” ucap drummer Pearl Jam Matt Cameron.
\”Jadi, aku rasa mereka sampai pada sebuah pemahaman, tapi rasanya skedul menjadi lebih kacau setelah itu.\” lanjut Cameron.
Selain Matt Cameron, beberapa sahabat terdekat dari Taylor Hawkins membenarkan kabar terkait dirinya yang sudah tidak ingin melakukan tur lagi.
\”Jujur, aku pikir dia merasa sangat lelah. Lelah terhadap permainan ini.\” imbuh penyanyi sekaligus sahabat lama Hawkins, Sass Jordan.
\”Faktanya, bahwa dia akhirnya berbicara dengan Dave dan benar-benar mengatakan kepadanya bahwa dia tidak dapat melakukan ini dan bahwa dia tidak akan melakukannya lagi, itu membebaskannya.\” kata sahabat Hawkins yang tak ingin disebutkan namanya.
Meskipun begitu, perwakilan dari Foo Fighters menepis komentar-komentar terkait adanya komunikasi antara Hawkins dengan Grohl.
\”Dia (Hawkins) tidak pernah memberitahu kepada Dave dan manajemen terkait hal-hal tersebut.\” tutur perwakilan Foo Fighters.
Pada akhir Maret lalu, laporan toksikologi menemukan adanya obat-obatan seperti opiat, antidepresan, dan marijuana di dalam tubuh Hawkins pada saat kematiannya.
Dilansir dari: medcom.id