Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menggelar konferensi pers terkait dengan kekhawatiran dampak jaringan 5G terhadap keselamatan penerbangan. Konferensi pers dilakukan pada Rabu, 19 Januari 2022 siang.
Konferensi pers dilakukan guna menanggapi pemberitaan pembatasan sementara jaringan 5G di Amerika Serikat. Menteri Kominfo Johnny G Plate menyatakan kasus di Amerika Serikat konteksnya pembatasan jaringan pada pita frekuensi 3,7-3,98 Ghz.
Sistem yang dikhawatirkan terganggu yakni radio altimeter yang bekerja pada pita frekuensi pada 4,2 hingga 4,4 Ghz. \”Sistem tersebut merupakan sistem yang penting bagi pengoperasian pesawat. Selain itu, sistem tersebut juga sistem keselamatan utama bagi pesawat terbang,\” kata Johnny dalam tayangan Metro Pagi Primetime, Metro TV, Kamis, 20 Januari 2022.
Selanjutnya, Plate menegaskan bahwa jaringan 5G di Indonesia dalam rentang 3,4-3,6 Ghz tergolong aman. Namun, potensi interferensi antara sinyal 5G dan radio altimeter saat ini sudah mulai dikaji oleh Kominfo bersama para akademisi dan Kementerian Perhubungan (Kemhub).
“Namun, Kominfo melalui balai monitoring akan selalu mengawasi penggunaan spektrum frekuensi di wilayah bandara,” ujar Johnny.
Dilansir dari: medcom.id