Jakarta: Betelgeuse, bintang paling terang kedua di konstelasi Orion dan salah satu bintang paling terang di langit malam, dikabarkan mulai meredup. Dan astronom yang mempelajarinya menduga bahwa Betelgeuse telah mendekati ajalnya.
Berusia lebih muda jika dibandingkan dengan Matahari, Betelgeuse lebih cepat memasuki tahap akhir kehidupan super raksasa merah disebut astronom karena bintang tersebut karena mengusung ukuran sangat besar dan membakar bahan bakar dengan cepat.
Sebagai informasi, Betelgeuse berusia kurang dari 10 juta tahun namun lebih muda dibandingkan dengan Matahari yang telah berusia sekitar 4,6 miliar tahun. Dan Betelgeuse mengusung ukuran 15 hingga 20 kali lebih besar jika dibandingkan dengan Matahari.
Diameter Betelgeuse diperkirakan berukuran antara 750 hingga 1000 kali lebih besar dari Matahari dan berjarak sekitar 550 tahun cahaya dari Bumi. Selain itu, Betelgeuse umumnya menduduki peringkat antara keenam dan ketujuh di daftar bintang paling terang.
Astronom menyebut bahwa Betelgeuse tidak akan mampu menopang bobotnya dan akan runtuh dengan sendirinya dan memantul dalam supernova. Astrofisikawan di University of Washington Emily Levesque menyebut tim peneliti Betelgeuse telah mengetahui bahwa bintang ini akan mati dan meledak dalam waktu tidak terlalu lama, diperkirakan sekitar 200 ribu tahun mendatang.
Bintang ini dapat dilihat oleh masyarakat penghuni belahan Bumi utara selama musim dingin, dan memiliki statistik perkiraan bervariasi. Namun, Betelgeuse diperkirakan akan mengisi sebagian besar ruang antara matahari dan Jupiter jika bintang ini berada di pusat tata surya yang ditempati Bumi.
Astronom juga menyebut bahwa kecerahan Betelgeuse bervariasi, bahkan dalam keadaan normal. Lapisan luar bintang ini merupakan kuali gas panas dan plasma yang menggelegak, dan saat material panas naik ke permukaan, bintang menjadi terang sedangkan saat materi jatuh ke inti, bintang meredup.
Siklus konveksi ini menempatkan Betelgeuse pada tahap peredupan semi regular dan terjadi sekitar setiap 400 hari atau lebih. Namun, astronom mengaku belum menemukan alasan terkait dengan tingkat kecerahan bervariasi setiap enam tahun dari bintang ini.
Sementara itu, Betelgeuse dilaporkan mulai meredup pada bulan Oktober 2019 lalu, dan disebut astronom dari Universitas Villanova di Pennsylvania Edward Guinan selaras dengan siklus normal 400 hari. Namun menjelang Natal 2019 lalu, Betelgeuse memasuki fase kecerahan paling redup berdasarkan data pengukuran astronom dalam 100 tahun lebih dan peredupan ini terus berlanjut hingga Februari 2020.