Jakarta: Pemerintah India melarang hampir sebanyak 250 aplikasi mobile dalam kurun waktu beberapa bulan, atas dasar permasalahan dengan pengumpulan data dan privasi pengguna. Aplikasi tersebut termasuk TikTok, WeChat, Baidu, UC Browser, dan aplikasi terkait Xiaomi.
Kini, negara yang dikenal untuk industri film Bollywood ini mengumumkan langkah lanjutan dari larangan tersebut, dan secara penuh melarang 59 aplikasi setelah perwakilan perusahaan gagal mengesankan pemerintah dengan tanggapan mereka terkait permasalahan utama seperti keamanan data dan privasi.
GSM Arena juga melaporkan bahwa larangan permanen ini didasarkan pada regulasi Section 69A dari IC Act, menuduh sejumlah aplikasi tersebut melakukan aktivitas merugikan kedaulatan dan integritas negara.
Hingga saat ini, pengguna di India masih dapat mengunduh dan menggunakan sejumlah aplikasi sembari pengembang membangun versi pertahanan. Menurut sumber resmi yang dikutip dari The Times of India, perusahaan telah mendapatkan pemberitahuan secara pribadi.
Namun, pihak pemerintah India masih belum merilis secara publik daftar aplikasi yang secara permanen dilarang beredar dan beroperasi di India.
Pemblokiran sejumlah aplikasi asal Tiongkok oleh pemerintah India merupakan dampak dari peningkatan ketegangan yang terjadi di perbatasan antar kedua negara besar tersebut.
Baik India dan Tiongkok menempatkan pasukan di wilayah Ladakh pada bulan Juni 2020 ini. Perseteruan antara kedua negara ini menyebabkan sebanyak 20 tentara India meninggal dunia, dan gambar satelit juga menampilkan bahwa Tiongkok telah membangun struktur baru mengarah ke wilayah perbatasan Himalaya.
Kementerian Teknologi Informasi India menyebut pihaknya memblokir 59 aplikasi karya pengembang asal Tiongkok, setelah menerima banyak keluhan dari berbagai sumber terkait aplikasi ini. Sebagian besar keluhan menyebut aplikasi mencuri dan secara diam-diam mentransmisikan data pengguna.
Dilansir dari: medcom.id