Badan Nasional Penanggulangan Bencana mengingatkan agar pesantren untuk menerapkan protokol kesehatan dengan ketat, apabila melakukan pembelajaran tatap muka. Direktur Mitigasi Bencana BNPB, Johny Sumbung, mengatakan Kalau di pesantren melakukan pendidikan, mohon protokol kesehatan diterapkan dengan ketat.
Jangan sampai ada kluster baru (penularan Covid-19),” kata Direktur Mitigasi Bencana BNPB, Johny Sumbung, dalam rapat kerja Komisi VIII DPR RI di Batam, Kepulauan Riau, Senin (14/12). Johny mengatakan jangan sampai proses belajar mengajar tatap muka berlangsung, tapi protokol kesehatan tidak dilaksanakan dengan baik, seperti yang terjadi di tempat lain. Johny mengingatkan pengelola pesantren untuk memberikan masker kepada santri yang berada di lingkungan pesantren. Pihak pesantren juga diminta untuk terus mengontrol kesehatan para santri.
Apabila ada warga pesantren yang sakit, maka diminta untuk melibatkan gugus tugas. Di tempat yang sama, Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI, Marwan Dasopang meminta BNPB turut membantu pesantren dalam menangani Covid-19 di dalam lingkungannya. Apabila memang harus ada isolasi, maka disiapkan ruangannya agar bisa tertangani. Ia juga meminta pemerintah daerah untuk berkoordinasi dengan pengelola pesantren untuk membantu berbagai hal yang dibutuhkan. Sementara itu di Provinsi Lampung, terdapat dua kluster pesantren yang menjadi penyebaran Covid19 yaitu di Lampung Utara.
Sekretaris Posko Satgas Penanganan Covid-19 Lampura, Maya Manan, mengatakan sampai saat ini pihaknya masih melakukan tracing di tempat tempat yang menajadi kluster penyebaran covid19. Adapun kedua ponpes yang sejumlah santri terpapar Covid-19, yakni Ponpes Walisongo, Kotabumi dan Ponpes Darul Khair, Kotabumi Udik. Sementara sebelumnya, terdapat klaster ponpes di Abung Selatan. Maya mengajak semua pihak untuk mematuhi protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak serta menjauhi kerumunan
#covid19 #ubahlaku #BNPB #prokesketat #3M